Nyanyian hujan tak lagi merdu seperti dulu
Malam pun tak lagi ramah menyapaku
Ku singkap erat tirai asmaraku
Sejenak ku bayangkan kau ada di situ
Ketika mentari bersinar ku ingat kehangatanmu
Ketika angin berhembus ku ingat belaianmu
Ketika bulan mengambang ku ingat senyumanmu
Walau kau jauh beribu batu namun seakan nafasmu bersatu dalam rasaku
Andai teriknya matahari itu sinar kebahagiaan kan ku songsong hingga senja
Andai turunnya hujan itu lukisan air mata kan ku tadah seperti mutiara
Seandainya ku bisa melukis diatas air kan ku lukiskan indahnya wajahmu
Dan seandainya desiran angin dapat menemaniku menggapai bayangmu kan ku tunggu hingga sang surya membeku
Namun goresan tinta pena ini tak dapat mengungkapkan isi hatiku
Air mataku pun tak sanggup mengartikan sistematika hidupku
Untaian kataku tak ubahnya bak angin berlalu
Hanya alunan syairlah yang dapat mengisyaratkan bahwa aku rindu padamu...
Malam pun tak lagi ramah menyapaku
Ku singkap erat tirai asmaraku
Sejenak ku bayangkan kau ada di situ
Ketika mentari bersinar ku ingat kehangatanmu
Ketika angin berhembus ku ingat belaianmu
Ketika bulan mengambang ku ingat senyumanmu
Walau kau jauh beribu batu namun seakan nafasmu bersatu dalam rasaku
Andai teriknya matahari itu sinar kebahagiaan kan ku songsong hingga senja
Andai turunnya hujan itu lukisan air mata kan ku tadah seperti mutiara
Seandainya ku bisa melukis diatas air kan ku lukiskan indahnya wajahmu
Dan seandainya desiran angin dapat menemaniku menggapai bayangmu kan ku tunggu hingga sang surya membeku
Namun goresan tinta pena ini tak dapat mengungkapkan isi hatiku
Air mataku pun tak sanggup mengartikan sistematika hidupku
Untaian kataku tak ubahnya bak angin berlalu
Hanya alunan syairlah yang dapat mengisyaratkan bahwa aku rindu padamu...
0 komentar:
Posting Komentar